Dulu, dia memintaku untuk memberinya kesempatan dan membuka hati. Tapi dia juga yang bilang bahwa dia telah menyerah dan sebaiknya aku pun menyerah. Dia bilang dia sudah pergi dan seharusnya aku pergi juga. Jadi sesuai permintaannya aku telah pergi. Aku juga akan melepaskan semua kenangan tentang kita. 


Dia yang meyakinkanku. Dia mampu membuatku percaya. Aku bodoh sekali soal asmara. Aku tidak mengira dia yang akan meninggalkanku begitu saja. Aku bodoh.


Kenapa aku naif sekali ya? Aku pikir ketika aku tulus maka orang lain juga akan tulus. Sekarang aku punya pengetahuan baru. Rasa sakit ini mengajarkan tentang banyak hal. Aku pikir aku akan dengan mudah bertemu jodohku, punya pasangan yang penyayang, penyabar dan pengertian. Sependek itu pemikiranku.


Dia berpesan aku harus mengerti perasaan orang lain, jangan hanya mau dimengerti. Maka sekarang aku berusaha memahami. Dia memang ingin pergi. Dia ingin menyudahi komitmen yang dia mulai. 


Bersamaku tidak membuatnya bahagia. Aku tidak cukup. Aku tidak layak. Aku harus sadar. Jadi yaa, aku akan berusaha menerima kenyataan itu. Ditolak, diabaikan dan ditinggalkan. 


….


Tuhan, tadi malam dia mengirimkan pesan berisi permohonan maaf. Tapi aku baru tahu pagi ini. Dan ya, aku masih menangis lagi. Tapi aku tetap harus memaafkannya ya kan? Karena dia sudah minta maaf. 


Tuhan, jika memang dia sudah bertemu jodohnya, buat hatiku ikhlas dan hapus semua amarahku. Hapus semua dendamku, jadikan hatiku ikhlas. Aku hanya meminta sembuhkan hatiku dan juga pertemukan aku dengan jodohku sebagaimana engkau telah mempertemukan dia dengan jodohnya. 


Tuhan, aku yakin perasaan yang tumbuh di hatiku pasti atas rida-Mu, maka bolehkah aku memohon untuk menghapus semua perasaanku padanya? Tolong hilangkan apa pun yang ada hubungannya dengan dia. Aku ingin mengikhlaskan segala yang pernah terjadi. Semua rasa sakit hilanglah hilang. 


Tidak ada gunanya aku menyimpan amarah di hatiku. Bukannya bahagia, aku malah akan semakin tersiksa. Aku memaafkanmu, memaafkan keadaan, serta memaafkan diriku sendiri. 


Selamat berbahagia, semoga perempuan yang kau pilih tidak pernah kau buat menangis bersedih. Semoga hal-hal baik menyertaimu dan keluarga. 


Lelaki itu simpel, kalau mau dia akan mau. Kalau tidak maka tidak. Lelaki tidak bisa dipaksa. Kamu akan semakin tidak dihargai jika mengemis kepadanya. Berbeda dengan perempuan.


Kalau lelaki memilih untuk putus, maka putuslah sudah. Berbeda dengan perempuan. Perempuan bisa mengucapkan 100X kali kata putus tapi dia tidak benar-benar ingin putus. 


Kamu akan bertemu seseorang yang mencintaimu dengan setulus hati dan segenap jiwanya. Kalau sudah bertemu dengannya, tolong benar-benar dijaga.

Post a Comment

Previous Post Next Post