K

Dari banyak hal yang menyakitiku, salah satu yang paling fatal adalah mengira bahwa aku satu-satunya bagimu. Aku pikir aku istimewa di hatimu, ternyata aku hanya satu di antara banyaknya bunga yang kau incar lalu kau petik. 


Seharusnya sejak awal semesta memberikan petunjuk dengan lebih jelas, bahwa kedatanganmu hanya akan menimbulkan luka baru. Menumbuhkan rasa takut yang bertubi-tubi. 


Mau tidak mau sekarang aku kembali ke titik ini lagi. Titik di mana aku tidak menyukai semua hal. Aku tidak tahu ingin melakukan apa. Semua jadi semakin hampa. 


Aku ingin menerimamu secara utuh. Tapi aku tidak bisa bersama seseorang yang menyebar banyak jala. Aku tidak siap dengan konsekuensi dari memilihmu.


Banyak doa yang telah aku panjatkan, aku ingin seseorang mencintaiku dengan segenap hati yang tulus. Dengan kesederhanaan yang tidak dibuat-buat. Aku sulit menerima kenyataan jika kau seorang yang tidak bisa menjaga pandangan. Terlalu banyak kupu-kupu yang kau pandangi dan ikuti. 


Sudah kukatakan jangan mendekat jika niatmu belum tulus. Jangan sekali kali. Menyakitiku sama dengan menyakiti hati kedua orang tuaku. 


Aku masih percaya Tuhan tidak akan mengecewakan harapanku. 

Post a Comment

Previous Post Next Post