Dear my hubby,

Aku harap kamu adalah seseorang yang tidak menyepelekan agama. Aku bisa mengerti jika kamu bukan orang yang sangat religius, tapi setidaknya aku harap kamu seseorang yang takut kepada Allah. Supaya kita bisa saling mengingatkan. Semoga kamu seseorang yang berusaha menjaga salatmu. Karena dalam khayalanku, kelak saat kita pergi berdua kamu tidak akan segan memberhentikan kendaraan untuk salat. "Sayang, kita berhenti dulu di Masjid dekat sana ya, kita salat duhur lalu cari tempat untuk makan siang". That's my dream Mas.

Aku bukan wanita saleha tanpa cela, aku hanya perempuan di akhir zaman yang ingin punya pasangan sedunia sesurga. Kita bisa saling mengingatkan satu sama lain dalam ketaatan, keimanan dengan kesabaran. Kita berdua akan menjadi manusia awam yang selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Bisa tidak ya Mas? Sehingga pernikahan kita membawa keberkahan setidaknya untuk keluarga kecil kita nanti, dan semoga menjadi sumber kebaikan bagi orang lain.

Mas, jangan berjalan dengan langkah yang terlalu lebar dan panjang. Tolong sesuaikan langkah kakimu denganku. Kita akan berjalan bersama dengan ritme yang senada. Saling menunggu dan tidak berusaha mendahului. Jadi tidak ada yang langkahnya terlalu cepat atau pun terlalu lambat.

Seseorang berkata seharusnya pernikahan bisa menjadi sebab semakin dekatnya kita kepada Allah. Karena sudah memiliki pasangan, maka pahalanya pun berlipat ganda. Level ujiannya juga tentu berbeda. Bismillah ya Mas, semoga kita bisa membangun rumah tangga berlandaskan islam, iman dan ihsan.

Bimbing aku ya Mas agar bisa menjadi salihamu. Jadilah pemimpin dalam keluarga kecil kita. Jangan khawatir, jika ada kekeliruan dalam sikap dan perbuatanmu, aku pasti mengingatkanmu. Kita akan terus belajar bersama menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Aaamin.

1 Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post