ubur ubur
vinaulkonita.com

Percakapan romantis klasik yang belakangan berputar di kepalaku. 

"Kak" 

"Ya, sayang?"

Katanya, setia dan cinta itu bohong setelah hadirnya orang ketiga. Tapi bukankah dalam hidup ini akan banyak sekali orang yang datang dan pergi? Mengapa kita mengizinkan orang ketiga masuk bahkan sampai ke ranah hubungan yang seharusnya hanya untuk berdua saja? Semua itu pilihan, kita boleh membuka atau tetap membiarkan pintu tertutup agar tamu tak usah masuk. 

Katanya, setia dan cinta itu omong kosong setelah rasa bosan datang. Hmmm mungkin setia dan cinta tidak berbohong, hanya saja segala sesuatu memang ada masanya. Aku mengatakan sekarang begitu mencintaimu, aku tidak bohong. Tapi jika suatu hari kau merasa cintaku berkurang, percayalah itu mungkin hanya karena bosan. Pernyataan yang sebelumnya bukan berarti bohong iya kan?

Setia dan cinta tidak berbohong, hanya saja keduanya bisa berubah seiring berjalannya waktu. Entah semakin berkurang atau bertambah yang jelas perasaan itu selalu dinamis tidak statis. Keduanya bisa berubah saat hadir orang-orang yang lebih menarik perhatian. Tugas kita adalah tetap menjaga perasaan dan komitmen yang telah kita sepakati. 

Jika memang salah satu berniat untuk pergi, maka sekuat apa pun usaha kita untuk menahannya akan sia-sia. Yang pergi akan tetap pergi. Jika memang ditakdirkan untukmu maka ia akan kembali. Takdir akan mempertemukan lagi.

*** 
Beberapa tempat yang pernah kusinggahi menyisakan jejak tersendiri di hatiku. Bahkan hanya sekadar gerobak nasi kucing di tepi jalan memiliki nilai yang tak bisa aku jelaskan.

Setiap tempat memiliki kesan yang membuatku merindu secara bergantian. Malam kemarin aku rindu Angkringan Gelo‐gelo, malam ini aku rindu Kota Lama, dan mungkin malam esok aku rindu Gedung Sate di Bandung.

Setiap orang menorehkan ceritanya dalam hidupku. Baik atau pun buruk, mereka hadir silih berganti meramaikan kehidupanku. Aku bersyukur atas hadirnya mereka semua.

Aku merindukan teman‐temanku, aku merindukan tempat yang pernah aku kunjungi atau rutin aku singgahi. Aku merindukan kebiasaan‐kebiasaan yang sekarang tak lagi bisa aku lakukan.

Ada baiknya aku jadi orang yang suka mengabadikan suatu momen yang sering kali dianggap tidak bermakna, karena ketika tidak ada kegiatan aku akan membuka memori lama. Melihat kembali foto dan video yang banyak tersimpan di hp dan laptop. Aku senang melihatnya. Seolah kembali ke masa itu lagi. Aku bisa merasakan bagaimana perasaanku ketika berada di momen itu. Aku bisa tertawa terbahak-bahak menonton video yang bagi orang lain mungkin tak lucu, tapi bagiku itu menggelikan. 

Setiap kenangan begitu berharga. Aku tidak bisa mengingat semua kenangan sekaligus, tapi dengan menyimpan foto, video atau tulisan aku bisa kembali bernostalgia. Menyelami setiap kenangan dengan  merasakan kembali apa yang dulu aku rasakan. Entah itu menyedihkan atau menyenangkan, semuanya membuatku merasakan hal yang berbeda.

Aku tidak bisa kembali ke masa lalu, tapi perasaan dan pikiranku bisa. Mereka menyuruhku move on, berpindah rasa tentu saja tapi sekali lagi, setiap kenangan itu terlalu indah untuk dilupakan begitu saja. Aku menghargai masa laluku, aku mencintai diriku di masa lalu meski banyak bagian-bagian yang tidak aku sukai tapi aku mencoba menerima. 

Aku membuka diri untuk masa depan yang lebih baik, aku juga menikmati kehidupanku saat ini. Intinya, aku bersyukur atas semua waktu yang bergulir. 

Aku ingin mengabadikan setiap momen, mengambil gambar dan video orang-orang tersayang. Menyimpannya dalam album yang tak boleh dihapus. 

***
Menulis catatan harian menjadi hal yang tak bisa aku tinggalkan karena menyenangkan. Menjadi penawar ketika aku bosan dengan keadaan dan tidak bisa mengungkapkannya kepada siapa pun. Aku geli membaca tulisan-tulisanku sebelumnya, tapi flashback itu menyenangkan meski juga terkadang hanya menambah sesak di dada. 

Aku bisa tahu bagaimana perasaanku hari ini jika aku menuliskannya. Suatu hari jika kubaca ulang aku akan mengingatnya lagi sembari berkata, oh dulu aku begini ya ternyata

Listrik mati, jaringan di sini sekarat. Hanya di tempat-tempat tertentu yang ada jaringannya. Aku tetap harus bertahan dalam kondisi yang seperti ini? Sedangkan banyak hal yang harus aku lakukan dan itu membutuhkan internet. Aku tidak ingin mengeluh dan menghujat. Lebih baik dinikmati hiks. 

***
Menjelang menstruasi biasanya aku mudah emosi dan jerawat tumbuh tanpa permisi. Emosi yang aku rasakan bisa berupa rasa marah, mudah tersinggung dan mudah menangis. Tadi siang aku marah kepada Ibun. Ceritanya Ibun yang marah karena ketika makan aku selalu mengajaknya bicara, karena kau tersingungg dengan kata-kata Ibun, jadi aku memutuskan untuk tidur di kamar. Aku tidur mulai dari jam 2 sampai jam 4 sore. 

Tidur adalah pelarian terbaik dari rasa susah dan amarah.

Sebenarnya aku merasa bersalah, karena memang aku yang salah. Aku memutuskan keluar kamar jam 4 lewat 20 menit lalu membantu di toko. Kebetulan di toko sedang  ramai orang belanja. Aku lega, akhirnya aku berguna. Setelah magrib toko tidak kututup, untuk menebus karena siangnya aku hanya tidur. 

Ba'da isya setelah toko sepi aku minta maaf kepada Ibun atas kesalahanku tadi siang. Ibun bilang ia sudah lupa dan tidak mempermasalahkan. Aku peluk Ibun. Aku menangis. 

Aku menangis untuk banyak hal. Aku menangis karena merasa berdosa, aku menangis karena dadaku sesak menyimpan rindu, aku menangis karena melihat teman sepermainanku belanja ke rumah sambil membawa anaknya yang masih berumur mungkin 2 tahun. Aku menangis karena merasa tersentuh dengan semua fenomena yang aku saksikan. 

Aku mudah menangis. Terlalu perasa membuatku seperti mengiris bawang merah tepat di depan mata.

***
Kekasihku bilang dia ingin menelepon, sayangnya jaringan di sini tidak mendukung. Aku juga ingin bicara dengannya, mungkin bukan hal-hal yang penting. Aku merindukannya itu fakta.

Aku merindukanmu. Merindukan percakapan kita saat mengendarai motor. Semoga, suatu hari jika aku diizinkan Tuhan bertemu dengannya semoga ia tetaplah orang yang sama. Orang yang ketika terlibat dalam suatu forum serius dia akan lebih banyak menyimak untuk kemudian menyampaikan gagasan/pandangan yang masuk akal.

Dia gengsi menangis hanya karena sudah tua. Mungkin dia belum tahu, semakin tua nanti seseorang akan lebih banyak menangis. Mungkin saja dia akan menangis saat hari pernikahan atau ketika melihat anak pertamanya lahir ke dunia. Tangisan tak melulu soal kesedihan, sering kali air mata jatuh justru karena terlalu bahagia. 

Aku selalu ingin menjadi teman saat ia kalut dan tak doyan makan. Mungkin aku dengan lahap akan makan di depannya, memamerkan betapa lezatnya makanan yang sedang kumakan agar dia iri. 

Aku selalu ingin menjadi teman ketika ia merasa atau memang benar-benar sendirian. Tapi dirimu tak pernah sendiri, ada Tuhan, malaikat juga Amarah, Aluamah, Supiyah dan Mutmainah yang selalu setia menemanimu. Yang pasti juga ada setan tak ketinggalan. Hahaha.

Nafsu makannya mengkhawatirkan. Padahal di sini mood makanku baik sekali :v 

Post a Comment

Previous Post Next Post